Agak nyeleneh memang judul ini, tetapi kalau sudah mengikuti status-statusku pada tahun 2016 tentang hastag blankidea tentu malah berpikir, “loh, balik lagi bahas mama muda”. hehehe
Oke, hari ini aku ada perjalanan wisata ke WBL, bareng rombongan perusahaan. tapi bukan perusahaan tempatku bekerja. cuma karena aku ada “orang dalam” akhirnya aku bisa ikut gratis. lumayan kan liburannya? Nah disana aku kenal dengan seorang yang usianya dibawahku, dan kebetulan dia sudah menikah. aku tidak begitu mengerti bagaimana cara berpikirnya, dan bagaimana cara bekerjanya. hanya saja aku jarang berdiskusi dengan dia. dan faktanya, istrinya adalah adik kelasku yang dulu sempet mau kudeketin. gak sampe kupacarin, cume deketin aja baru sebatas sempat mau. hehehe
Nah, dia masih cantik, sama cantiknya menurutku dengan 10-11 tahun lalu. sekarang dia sudah punya anak cowok, yang sudah gedhe menurutku, tapi aku gak tau udah sekola apa belum. dan hebatnya, itu cewek, masih imut kayak ketika dia masih minta dibantu buat jawab UTS yang kebetulan kita satu bangku. taulah di SMA dulu, kalau UTS dan Ulangan Smester, suka dicampur semua siswanya. jadi kadang sebelahan sama anak kelas X meskipun aku sudah kelas XII.
Baik, kalau kamu yang baca ini merasa aku sedang mengenang masa lalu sama dia, padahal sih aku gak pernah punya hubungan apa apa sama dia. kalian salah. pembahasanku kali ini bukan soal mendekatinya. tetapi bagaimana bisa dia masih semenawan 10 tahun lalu.
Karena aku hari ini membawa camera, jadi aku bisa beberapa kali mencuri gambarnya. dan tentu saja aku perhatikan. terlihat lebih tua ternyata. Ya jelaslah, 10 tahun itu bukan masa yang singkat, setiap wajah pasti menunjukan perubahannya. terlebih jika karakternyapun berubah, pasti wajahnya akan berbeda jauh.
Nah, melihat dia seperti itu, aku justru membandingkan diriku dengan suaminya. aku tidak habis pikir, ternyata suaminya begitu hebat. mungkin saja semua orang berpikir bahwa, dia bukanlah apa apa. atau bukanlah siapa siapa. tetapi bagiku, dari satu sudut pandang ini, bagiku dia hebat. karena aku yakin tidak semua lelaki bisa melakukannya.
Aku pernah membaca, bahwa Wanita cantik, sebelum dia menikah, dia cantik karena turunan orang tuanya. tetapi setelah menikah, dia cantik karena suaminya. nah pada posisi ini, suami ini benar benar bisa merawat istrinya agar tetap cantik dan muda. buat di ketahui aja, suaminya face-nya jauh lebih tua dari aku. walau usianya masih dibawahku.
Ada ndak lelaki yang seperti itu? mungkin ada, tapi tak banyak. lucunya, sebagian besar laki-laki akan memberia uang belanja lebih untuk istri beli kosmetik buat berdandan. padahal yang kulihat dari si adik kelasku itu, dia nampak cantik bukan dari make-up-nya. maka aku memberikan sedikit kesimpulan, kemungkinan, suaminya bisa memberikan kebahagiaan buat dia. karena yang membuat cantik serang istri itu bahagianya, bukan make-up-nya (menurutku).
Aku pernah menulis di blog ini juga, aku harus melihat, apakah aku bisa membuatnya tetap membuatku jatuh cinta setiap kali bertemu dengannya. karena bagiku, tidak ada yang abdi, bahkan cintaitu sendiri. nah untuk itulah aku pernah berpikir untuk bisa mengajari istriku nanti untuk selalu membuatku jatuh cinta. membuat dia tetap cantik selamanya itu tidak mungkin, membuatnya tetap sexy hingga tua juga tidak mungkin. nah, membuatnya agar selalu membuatku jatuh cinta, itu yang menurutku paling mungkin. membandingkan diriku dengan suaminya adik kelasku tadi, mungkin dia sebenernya sedang melakukan apa yang kupikiran itu. membuat istrinya selalu membuatnya jatuh cinta.
Dan di akhir tulisan ini, aku seperti belum mebantah, bahwa istri orang itu memang selalu lebih menawan timbang perawan.
bagi yang punya istri cantik, jaga dirumah aja yaaa, nanti ada bujangan yang ngelirik kayak aku, meski cuma jadi bahan tulisan di bog. hehe
Semoga mencerahkan.
Comments
Post a Comment