Pagi-pagi Aku mendapatkan kiriman meme dari instagram soal komposisi pembagian gaji. kiriman itu memberikan inspirasi yang membuatku termotivasi untuk membuat tulisan tentang pembagian gaji versiku. pada meme itu ditulis 50 kebutuhan, 20 goals, 30 seneng-seneng. Atau ada komposisi lain, 50 kebutuhan, 20 debt, 20 invest, 10 seneng-seneng.
Pada prinsipnya Tidak bisa disebutan itu salah atau tidak. Hanya saja generalisasi seperti itu rasanya kok tidak relevan dengan kebutuhan sesungguhnya.
Baik, Aku menulis ini bukan berniat untuk mengkoreksi pendapat itu. Aku Sudah baca sebelumnya, dan tidak buruk Aku pikir. Tetapi Aku mencoba membuat komposisi yang menurutku lebih bisa di terima, berapapun gajinya, dan berapapun nilai kebutuhannya.
Semisal begini, dengan komposisi diatas, Apakah bisa diterapkan jika ternyata gajinya kurang dari UMR? Banyak diantara kita bilang, gaji UMR saja merasa sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan, apalagi tidak sedikit pula teman-teman kita seusia kita juga mendapatkan gaji kurang dari UMR. Atau bahkan pendapatan perharinya, hanya cukup makan sekali saja.
Oke, Kalau dibantah karena ini pembagian gaji, bukan pembagian pendapatan (yang asumsinya, gaji = tetap, dan pendapatan = tidak tetap). Jika gaji, asumsinya pun pasti UMR. Sehingga secara general komposisi diatas bisa diterapkan.
Begini, mendapatkan gaji UMR pun, tidak juga bisa digeneralisasi begitu. Karena setiap orang memiliki kebutuhan dasarnya yang berbeda-beda. Jadi menurutku, semestinya komposisi pemakaian gaji, tidak berpaku pada besaran gaji. Tetapi pada besaran kebutuhan.
Pembagian Kebutuhan
Pada masa kecil, aku pernah diajari bahwa kebutuhan pokok atau primer itu ada 3, yaitu, sandang pangan, papan. Yang artinya, pakaian, makanan, dan tempat tinggal. Tetapi Hari ini, Aku melihat kebutuhan primer tidak hanya itu. Ada Transportasi dan Komunikasi yang juga menjadi kebutuhan primer saat ini.
Dan untuk beberapa orang yang mengalami kekurangan pada kesehatan mereka, ada kebutuhan primer yang lain. Semisal konsumsi obat penurun gula darah untuk penderita deaberts, biaya cuci darah untuk penderita gaga ginjal. Kenapa itu Aku atakan masuk dalam kebutuhan primer? Karena biaya itu rutin dilakukan. Bukan seperti keadaan berobat dimana kita keluarkan hanya jika sakit. Ada biaya biaya berobat yang benar benar dilakukan continue tanpa putus. Semoga mereka segera disembuhkan.
Atau yang paling sepele. Biaya untuk beli, ganti, atau membersihkan kacamata bagi yang bergantung dengan kacamata. Biaya untuk perawatan, penggantian, alat pendengaran. Atau biaya untuk perawatan kursiroda bagi meraka yang memiliki disabilitas pada kakinya. Jadi, kalau hal hal kayak gitu tidak dimasukan dalam biaya kebutuhan hidup? Mau masuk kemana? Seneng seneng?
Jadi, pembagian kebutuhan itu ada 5+1 yakni, sandang, pangan, papan, transportasi, dan komunikasi, Serta optional lainya (untuk disabilitas). pertanyaanya, apakah cukup hanya dengan 50% gaji UMR???
Taukah kamu soal pembagian Standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang dijadikan acuan untuk menetukan UMR? Hampir semua itemnya adalah kebutuhan yang sehari hari kita beli. Bahkan termasuk pasta gigi, deodoran dan lainnya. Ada satu item bernama rekreasi, yaitu senilai 2/12 kali, Aku kurang paham ini dikalikan dengan Nilai apa. Kemudian ada item bernama tabungan, senilai 2% dari total semua item selain tabungan.
Oke, jadi jika kamu tahu, biaya untuk seneng seneng dari UMR itu Sudah ada bugetnya dari pemerintah, dan biaya untuk tabungan juga ada, (anggaplah) 2% dari Nilai UMRnya. jadi, Apakah sesungguhnya komposisi diatas itu relevan digunakan untuk membagi gaji UMR yang kita dapatkan?
Mengatur Komposisi Pemakaian Gaji
Ini tips dariku, tapi ingat Aku bukan ahli keuangan jadi jangan dipakai sebelum kamu benar benar mendapatkan pencerahan yang bermanfaat dari tipsku untuk membagi keuangan.
Yang pertama adalah, kamu mesti tau dulu berapa sesungguhnya Nilai kebutuhanmu selama sebulan. Ini termasuk kebutuhan dari orang orang yang menjadi tanggunganmu. Sudah sedikit aku jelaskan diatas Bahwa nilai tanggungan tidak serta merta hanya sadang pangan dan papan. Tetapi ada banyak variable lain yang tentu saja sangat subjectif, yang tidak bisa disamakan antara individu satu dengan lainnya.
Angka pertama ini sebenernya dihitung paling awal, tetapi diambil paling akhir. Jadi besaran Nilai berikutnya dangat bergantung dengan besaran Nilai kebutuhan ini.
Yang kedua yang ditentukan berikutnya adalah Nilai sedekah. Anggap saja sedekah idealnya 5% dari Nilai gaji. Tetapi bisa saja Nilai kebutuhan Hidup itu justru menghabiskan 99% gaji kita. Maka sedekah menjadi kurang dari 5%. Tetapi sedekah ini diambil sebelum biaya kebutuhan dipakai. Agar Biaya sedekah tetap bisa dikeluarkan.
Jikapun Kebutuhan Hidup sudah mencapai 100% gaji, anggaplah 100% itu adalah sedekah. Karena sedekah yang paling pertama itu menyedekahi diri sendiri.
Oke, jika masih memiliki Nilai pada Gaji setelah dikurangi dengan kebutuhan hidup dan sedekah. Maka Nilai inilah yang menjadi tabungan. Tetapi sekali lagi aku tekankan, bahwa sedekah dan tabungan harus disishkan diawal sebelum biaya Hidup dipakai.
Sekian tips yang Aku bagikan, semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment