Surat untuk hatiku yang terluka

surat untuk hati yang gelisah
surat untuk hati yang gelisah

Untuk hatiku yang sedang terluka.
Jika kamu berkenan, aku ingin memanggilmu dengan sebutan saudaraku. Aku yakin kamu berkenan. Karena bagaimanapun juga aku sedang menulis untukmu. Untuk diriku sendiri.
Saudaraku, bacalah baik-baik catatan yang sengaja aku tulis untukmu ini. Aku persiapkan agar kamu bisa membuka hati. Bisa menerima sesuatu yang kita sama-sama sakit melakukannya. Tapi terbaik untuk  kehidupan kita.
Saudaraku, hal pertama yang ingin aku tanyakan adalah perihal lukamu. Dimana luka yang kamu rasakan itu? Mari kita sama-sama mencarinya. Kamu sakit, aku juga sakit. Mari kita saling menyembuhkan.
Saudaraku, jika lukamu itu karena keinginanmu memiliki perempuan. Jangan disimpan. Aku tau kamu mencintainya, aku merasakannya. Aku tahu betul bagaimana kamu menginginkannya. Tapi jangan telalu dipikirkan saudaraku. Aku tidak melarangmu mencintainya. Cintai saja dia. Aku satu-satunya makhluk yang akan tetap mendukungmu mencintai dia. Tapi tetaplah diam. Cintai dengan seperti ini. Jangan lakukan apapun kepadanya.
Diammu kini perlahan akan menyembuhkan. Biarkan saja cintamu itu ada, tumbuh pun biarkan, rawat saja jika memang kamu ingin merawatnya. Tapi jangan lakukan apapun terhadap sesuatu diluar tubuhmu. Cinta itu jaga saja di hatimu. Dan akan ku bantu menjaganya di kepala. Untukmu.
Saudaraku, kita masih muda. Ada waktu yang begitu panjang yang harus kita siapakan untuk hari-hari esok. Mari berfikir bagaimana membangun jiwa, melapangkan hati, membuka pikiran. Mari kita lakukan bersama sama.
Saudaraku, aku tahu bagaimana sedihmu. mari kita lakukan sesuatu yang membahagiakanmu. Ayo!! aku tahu kamu akan sangat bahagia jika dia juga bahagia. Ayo kita lakukan.
Mari membuatnya bahagia. Demi kamu agar bahagia.  Hal kecil yang bisa kita lalukan adalah tetap dalam diam. Jangan mengganggunya.
Saudaraku, ayo kita sama sama mebangun diri. Kamu pasti sangat bersemangat dengan keterampilan membuat program kan? Ayo kita buat sekali lagi. Ayo kita membuatnya dan kita rayakan keberhasilan.  Ayo kita buat mereka-mereka di luar sana iri. Kita bisa melakukan hal yang begitu baik untuk diri kita. Apalagi jika itu bermanfaat untuk orang lain.
Saudaraku, jika kamu terlalu sakit atau terlalu sedih untuk membuat sebuah program, mari kita menulis. Akan aku ajari kamu bagaimana menulis. Mari luangkan waktu bersama. Mari kita tulis apa saja yang ingin  kamu ungkapkan. Aku yakin dengan menulis akan meringankan bebanmu. Ada banyak karya-karya besar didunia karena kesedihan dari pengarangnya. Jika kamu tabah, kamu bisa jadi salah satu dari mereka.
Lihatlah bathoven, ia menjadi musisi paling hebat dijagat raya. Tapi kamu juga tahu kan bahwa dia tuli.  Ia tidak bisa mendengar saudaraku. Tapi dia bisa menciptakan sebuah simphony yang mengagumkan.
ayo menulis, ayo berkarya
ayo menulis, ayo berkarya

Ayo berkarya saudaraku. Jangan biarkan tubuh kita ini semakin lemas karena bersedih. Ayo kita berkarya. Mari ciptakan sebuah maha karya. Tidak apa-apa jika karyamu itu menunjukkan kesedihanmu, kelukaanmu, keterpurukanmu. Tidak apa-apa. Semakin dalam kesedihan yang kamu tuangkan dalam karya, seharusnya semakin dalam pula kesedihan itu berpindah.
Kamu tahu alasannya? Karena karyamu akan dinikmati semua orang. Dan setiap senyum dari mereka yang menikmati karyamu akan meringankan sesak di dada kita. Ayo berkarya saudaraku.
Kita bisa membuat sebuah cerita yang mengagumkan. Cerita yang membuat manusia-manusia lain sadar bahwa perihal cinta, bukan soal bagaimana kita mendaptakan. tapi bagaimana kita mencintai. Ayo kita karang ceritanya saudaraku. Atau kamu mau menceritakan kisah kita sendiri? Tidak apa saudaraku. Mari kita rangkai kalimatnya.
Atau kita sajikan dalam sebuah lukisan? Ayo kita coba saudaraku. Melukis bukan perkara yang tidak bisa dipelajari. Tapi mari kita awali. Apapun yang ingin kamu lakukan saudaraku. Aku ada di sampaingmu. Menemanimu melakukannya. Memastikan kepadamu, bahwa kamu tidak akan sedih. Ayo, kita harus bahagia. Bukankah kamu tidak mungkin bersamanya jika kamu tetap terpuruk sedih?
Saudaraku, aku tahu kamu telah membuat banyak puisi. Aku suka membaca puisi-puisimu. Ayo kita buat puisi-puisi itu menjadi karya yang lebih baik lagi. Ayo tetap membuat puisi.
Saudaraku, bahkan jika kamu tetap ingin menunggunya. Sampai dia mau kepadamu pun. Aku masih disini. Aku masih bersamamu. Kita adalah satu. Ayo kita isi penantian ini dengan hal-hal yang bisa membuat akhir dari penantian itu bahagia. Kita persiapkan apapun yang harus di persiapkan. Tapi jangan lakukan sesuatu kepada dirinya. Bahkan kepada sesuatu yang berhubungan dengan hidupnya. Jauhkan kehidupanmu dari kehidupannya.
Aku bukan melarangmu mendekat saudaraku. Tetapi percayalah padaku. Mendekatinya saat ini, akan menjauhkan kamu selamanya. Jangan. Jangan lakukan itu. Mari kita berfokus pada hal yang lain. Kita harus fokus pada masa depan kita.
Ayo kita bangun masa depan kita, dengan kegiatan, dengan karya, dengan penuh manfaat. Seandainya sudah ada kesempatan dia bersamamu. Dia tidak akan malu, karena dia sudah bersamamu. Orang yang paling membanggakan.
Dan seandainya kita tetap seperti ini, dia tidak bisa bersamamu pun. Kita sudah bahagia. Karena kita punya kehidupan yang bermanfaat. Punya karya yang membanggakan kita. Kita akan menikmatinya suatu saat nanti.
Saudaraku, mari kita mulai melakuklan sesuatu yang bermanfaat. Jangan lagi bersedih.  

Comments