Di Pernikahan Kita

fiksi, pernikahan, cerpen, puisi

Ini hari bahagia kita. kamu duduk disamping kiriku, memakai gaun yang paling indah yang pernah kita sewa. ya, kita menyewa saja. untuk memesan khusus, kita tak sekaya itu. kamu memakai gaun yang membuatmu semakin berbinar cantiknya, semakin mempesona.

Hari ini, tidak ada yang lebih bahagia dari kita. dunia hanya milik kita, setiap orang disini hanyalah menyewa.

Akad yang sudah aku baca pagi tadi, sudah meyakinkan dunia, bahwa kamu dan aku sudah menjadi kita. tidak hanya keluarga dan tetannga, bahkan negara pun mengakui bahwa kita sudah menjadi satu.

Senyummu begitu lebar, mata bercahaya. entah kebahagiaan macam apa yang sedang aku alamai ini, kebahagiaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Aku sesekali memperhatikanmu ketika kita bersalaman dengan teman teman undangan. Kita berfoto bareng bersama mereka semua. Ketika kulirik, matamu begitu basah.

Sejenak aku tersenyum, dalam hatiku bicara "mungkin kamu sedang begitu terharu".
Hanya sekejap, aku menyadari sesuatu. Di pintu masuk gedung ini, ada lelaki yang kukenal ada di masalalumu. Air matamu untuknya.
Seketika mataku basah.

Comments